Bije Widjajanto shares his thought

Manusia dilahirkan untuk memberi arti bagi orang lain. Saya membagikan ide dan pemikiran saya lewat posting dalam blog ini dengan harapan ada yang bermanfaat bagi para pembaca. Topik yang saya angkat dalam blog ini berkisar antara: membangun motivas diri, self leadership, team building, konsep business development dan secara khusus franchising. Saya membuka diri bagi para pembaca yang ingin memberi masukan, komentar, kritik, saran ataupun koreksi.

Thursday, January 19, 2006

5 Steps to be a Successful Business (1/5)

Rekan2 yth,

Beberapa waktu yang lalu saya sempat menyinggung langkah membangun bisnis. Langkah tersebut yang selalu saya pakai sebagai acuan dalam menjalankan coaching atau konsultasi kepada mitra saya. Prinsip SUKSES adalah ‘give value to others and you will be valuable’. Demikian juga dengan perusahaan atau bisnis. Perusahaan yang sukses pasti memberi manfaat kepada banyak orang. Kalau tidak, pasti perusahaan itu akan sulit mendapatkan pelanggan dan kalau sudah dapat pelanggan akan segera ditinggalkannya.

Dalam posting kali ini saya ingin membahas lebih rinci tentang 5 langkah tersebut:

1. CREATION

Bisnis harus dimulai dari penciptaan produk atau jasa yang akan dijualnya. Penciptaan atau creation atau kreasi, artinya membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada, dari tidak pernah dipikirkan menjadi tersedia, dari tidak bisa menjadi bisa dll.. Proses ini lebih banyak terjadi di dalam kepala penciptanya atau di dalam laboratorium penelitian. Tahapan kreasi merupakan kolaborasi antara tim teknis/profesional dan tim marketing.

Saya mengelompokkan tingkat atau derajat kreasi sebagai berikut:

  • Invention, Membuat sesuatu yang benar2 baru belum pernah terjadi/ada, misalnya sebelum ada telepon orang berbicara harus langsung dengan media udara atau tidak langsung dengan media tulisan. Ketika Graham Bell membuat alat di mana orang menjadi bisa berbicara langsung jarak jauh dengan media kabel listrik. Kemudian orang menyebut Bell sebagai ‘penemu’ telepon.
  • Innovation, Sesuatu yang sudah ada dengan cara tertentu, menjadi bisa dilakukan dengan cara lain, atau dengan hal yang sama bisa melakukan kegiatan lain. Apabila sebelumnya orang bertelepon menggunakan media kabel listrik, kemudian dengan dibuatnya telepon seluler, orang bisa bertelepon menggunakan media gelombang elektromagnet. Contoh lain, sambil bertelepon orang bisa mengirim gambar yang diambil dari kamera yang ditanam dalam telepon selulernya.
  • Modification, Melakukan perubahan atau penambahan tertentu sehingga sesuatu yang telah ada sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah atau biaya menjadi lebih hemat. Contoh, ketika sebelumnya telepon seluler yang menggunakan sinyal AMPS gampang disadap, maka dibuat sinyal CDMA yang bisa menyandikan paket2 suara yang dikirimnya, sehingga hanya penerima yang bisa mendengarkan suara.
  • Imitation, Membuat atau melakukan hal yang sama dengan bahan yang berbeda, biasanya kualitas lebih rendah. Sebagai contoh, ketika pasar telepon seluler di Indonesia semakin merambah pada kalangan menengah bawah, maka dibuatkan telepon seluler Sanex yang teknologinya menggunakan teknologi Korea tetapi menggunakan bahan2 kualitas nomor 2.

Baik invention, innovation, modification ataupun imitation bisa menghasilkan produk yang bernilai tinggi secara ekonomi dan selanjutnya dapat menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Walaupun begitu, untuk suksesnya sebuah produk atau jasa, ada 5 acuan yang menentukan sebagai berikut:

  1. Nilai-Nilai (Values)

Produk dan jasa yang diciptakan harus tunduk pada nilai dan norma2 kemanusiaan, sosial, keagamaan dan lingkungan yang berkembang pada masyarakat penggunanya atau target pasarnya. Produk yang menyimpang atau melanggar nilai serta norma yang berlaku akan ditolak. Sebaliknya produk dan jasa yang dihasilkan harus dapat digunakan untuk menjadi lebih mulia dalam norma dan nilai yang berlaku secara universal.

  1. Etika (Ethics)

Produk dan jasa yang diciptakan harus memenuhi prinsip2 budaya dan susila yang berlaku. Produk yang melawan etika bisa mengakibatkan ketidaknyamanan tertentu bagi masyarakat. Lebih dari itu bisa mengakibatkan konflik sosial. Scope etika berlaku dalam wilayah yang relatif lebih sempit pada kebudayaan atau tertentu.

  1. Fungsi

Untuk bisa diterima oleh pasar, produk dan jasa harus mempunyai fungsi yang spesifik baik sebagai fungsi utama, fungsi tambahan ataupun sekedar accessories. Kejelasan fungsi yang dilekatkan pada sebuah produk akan sangat mempengaruhi penerimaan pasar. Akan timbul permasalahan ketika fungsi sebuah produk tidak jelas, maka pasar akan memfungsikan sesuai persepsinya sendiri yang apabila tidak sesuai akan berakhir pada kekecewaan atas produk yang bersangkutan.

  1. Segmentasi

Masyarakat sebagai target pasar bukanlah sebuah sistem yang seragam melainkan dapat dikelompokkan baik secara horizontal maupun vertikal. Perilaku pasar dalam hal ini juga bermacam2 yang masing2 mengharapkan produk yang berbeda2. Produk dan jasa yang diciptakan harus diarahkan pada kelompok tertentu sebagai target pasarnya sesuai dengan segmen yang dipilih.

  1. Keunikan (Uniqueness)

Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat, sering kali segmen pasar yang sama diserbu oleh banyak sekali produk sejenis. Kunci keberhasilan produk terletak pada keunikannya sehingga tidak lagi bisa dibandingkan dengan produk2 pesaing. Keunikan ini harus menjadi keunggulan terhadap produk pesaing. Dengan demikian perhatian pasar akan terfokus pada keunikan tersebut. Keunikan sebuah produk dan jasa bisa diciptakan dari kandungan bahan, proses pembuatannya ataupun metode penyampaiannya.

Apabila sebuah produk atau jasa memenuhi 5 acuan diatas, maka produk itu akan memberi manfaat bagi pemakainya. Dalam bisnis, produk yang seperti ini sudah menyumbang 20% keberhasilan. Creation di sini sering juga disebut sebagai ‘value creation’ atau penciptaan nilai.

..... bersambung .....

Salam,

Bije Widjajanto

www.benwarg.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home