LET IT GO: Don't attach your life to the past
Saya punya kecenderungan buruk, dan celakanya kebiasaan itu saya pelihara sampai sekarang. Sejak mulai kerja tahun 91 di Surabaya, tahun 92 pindah ke Jakarta masih di perusahaan yang sama berkantor di Jl. KS Tubun yang sekarangjadi Hotel Santika, pindah kantor lagi ke Jl. Palmerah tahun 95. Bahkan ketika pindah ke perusahaan lain tahun 2001, sampai akhirnya pada tahun 2005 saya keluar dari perusahaan itu dan sekarang buat kantor sendiri di Kebayoran Lama, ternyata masih ada barang yang mengikuti saya, dan sekarangpun masih ada di depan saya. Barang itu adalah pensil STAEDTLERMarsh-Lumograph 2B warna biru. Itu hanya masalah pensil, barang yang gampang didapatkan kembali di toko2kalau terpaksa harus hilang. File-file hasil kerjapun sampai sekarang masih utuh tersimpan rapi di CD. Bahkan email2 lamapun masih saya simpan, kalausaya buang paling attachementnya yang terkadang menjejali kapasitas hard disk. Jujur sebenarnya saya tidak tahu apakah barang2 yang saya simpan itu benar2 berharga atau tidak, bermanfaat atau tidak. Saya pun tidak pernah membukanya lagi. Kalau toh buka paling2 hanya untuk bernostalgia atau mengulang kembali romantisme masa lalu itu. Banyak di antaranya yang sudahlebih 5 tahun tidak saya buka. Tapi bukan itu yang ingin saya ceritakan melalui posting kali ini. Pernah terjadi sekitar tahun 96 ketika hardisk saya karena virus. Seluruh data saya hilang karena harus diformat ulang. Data2 laporan, analisa, hasil kerja,arsip email dari tahun 93 pun hilang tak berbekas. Saat itu dunia terasa gelap, seperti mau kiamat. Saya bayangkan betapa sia-sianya hasil kerjasaya, jerih payah saya. Informasi yang sebelumnya bisa langsung saya bukadari file, mendadak tidak bisa lagi. Tidak ada informasi, tidak ada analisa, seakan2 saya menjadi orang yang paling idiot. Hal itu terjadi beberapa hari, tidak bisa kerja. Bolak-balik hardcopy laporan2, mencoba membayangkan enaknya main copy-paste untuk laporan2 periode selanjutnya. Praktis, kerja saya selama beberapa hari hanya menginstall program-program baru, buka-tutup program, atur2 seting dll. Sama sekali tidak produktif. Sampai saya sadar bahwa saya harus tetap bekerja. Sayapun mulai menata kembali filing system dengan struktur yang lebih rapi, membuat kembali template2 analisa dan laporan dari baru. Akhirnya dalam beberapa hari saja, saya sudah memiliki komputer sebagai alat kerja yang jauh lebih tertata rapi daripada sebelumnya. Kesadaran saya itu ternyata memberi pelajaran sangat berharga pada dirisaya. Betapa sebelumnya saya terkungkung dan terbelenggu oleh hal2 sepele diluar sana. Betapa saya mengabaikan sesuatu yang sangat berharga, sangat kuatdan sangat penting yang ada di dalam diri saya. Saya terlalu LEKAT dengan apa yang SAYA HASILKAN dan tidak menghargai apa yang BISA SAYA LAKUKAN. Apa yang saya hasilkan hanyalah masa lalu, yang sama sekali tidak menjamin kondisi saat ini. Ini sangat luar biasa, ketika saya bisa membuang "kelekatan" pada masa lalu ternyata saya "mampu membuat hal2 yang jauh lebih baik". Walaupun kesadaranini tidak membuang kebiasaan saya untuk menumpuk dan mengoleksi apa2 yang pernah saya lakukan, tapi setidaknya secara "mental" saya tidak lagi "attach" pada mereka, saya tidak lagi tergantung pada mereka. Bulan lalu,tidak tahu karena apa, PDA saya reset, dan saya harus kehilangan arsip SMSyang saya koleksi sejak tahun 2003. Aneh apa tidak SMS aja dikoleksi bertahun2. Tapi itu tidak perlu mempengaruhi psikologi saya. Saya pikirbahwa data yang hilang itu sebagian besar tidak pernah saya baca lebih dari1 kali. Kejadian lain pernah terjadi, akhir tahun lalu, pembantu rumah saya lupamemasukkan tas kerja saya ke mobil, padahal pagi saya harus memberikan coaching session di Cirebon. Kejadian ini baru saya curigai ketika sayasudah ½ perjalanan, ada di jalan tol dan tidak mungkin untuk kembali. Sayapun merasa tidak perlu ngecek apakah tas itu ada di mobil atau tidak. Baru ketika saya sampai di stasiun yang 10 menit lagi keretanya berangkat,saya buktikan bahwa tas itu benar2 tidak berada di mobil. Nah... tak bisa dibayangkan, bagaimana seorang business coach tidak membawa selembar kertaspun ketika memberikan coaching. Betul2 tidak profesional. Ketika sampai di tempat, session saya mulai, mata mereka terlihat mempertanyakan sesuatu. Saya membuka session tersebut dengan kalimat ini."... bapak ibu.. saya tahu anda semua melihat ada yang aneh pada saya pagiini... Tadi pagi sebelum saya berangkat ada sedikit kecelakaan yang membuat tas kerja saya tertinggal di rumah, jadi session ini harus berjalan tanpa dokumen apapun dari saya... Tapi saya sangat beruntung, dan mari kita syukuri, karena saya tidak meletakkan kepala saya di dalam tas saya... jadi session hari ini bisa tetap kita jalankan sebagaimana biasanya...." Saya jadi teringat apa yang disampaikan oleh Rudi Giuliani, wali kota NewYork setelah runtuhnya gedung kembar WTC di Manhattan, tepatnya pada tanggal23 September 2001. Saat itu banyak warga kota, New Yorkers, yang kawatir,skeptis dan putus asa. Inilah yang dikatakan oleh Mayor Rudi ".... kepadaanda yang mengatakan bahwa kota kita tidak akan kemali seperti sebelumnya,saya katakan Anda benar... karena New York akan menjadi lebih baik......" Rekan2, apa yang ingin saya share pada postiing kali ini adalah bahwa kitaharus berjuang untuk me-let go sesuatu yang menghambat kita. Fokus pada apayang kita miliki dalam diri kita jauh lebih membantu mencapai apa yang kitainginkan yaitu SUKSES. Senang sekali bisa nulis posting ini setelah lebih dari bertahun2 absen. Semoga bermanfaat.Bije WidjajantoBen WarG ConsultingPh: +62 (21) 739-7104 Cell: +62 (811) 816-501 SMS: +62 (855) 802-2453e-mail: mailto:bije_w%40benwarg.com web site: www.benwarg.com