Bije Widjajanto shares his thought

Manusia dilahirkan untuk memberi arti bagi orang lain. Saya membagikan ide dan pemikiran saya lewat posting dalam blog ini dengan harapan ada yang bermanfaat bagi para pembaca. Topik yang saya angkat dalam blog ini berkisar antara: membangun motivas diri, self leadership, team building, konsep business development dan secara khusus franchising. Saya membuka diri bagi para pembaca yang ingin memberi masukan, komentar, kritik, saran ataupun koreksi.

Monday, January 02, 2006

Teamwork (#3/3)

3. Tim Pelari Estafet

Dalam 2 model teamwork sebelumnya, setiap anggota tim bisa secara langsung menyentuh final goal, kalau dalam model yang terakhir ini, mereka tidak bisa secara langsung menyentuh final goal secara bersama-sama. Dalam kelompok pelari estafet, pelari #1 harus melaksanakan tugasnya secara independent, tidak mungnkin pelari #2, #3 atau #4 membantunya.
Walaupun begitu hasil terakhir adalah resultant dari semua pelari. Di antara mereka tidak bisasaling mengandalkan satu sama lain dan tidak ada yang lebih penting antara mereka. Sukses seorang pelari tidak menjamin kesuksesan tim secara keseluruhan, begitu juga kegagalan salah satu anggota belum tentu serta merta menjadikan gagalnya sebuah tim. Yang paling penting bagi mereka adalah melaksanakan tugasnya sebagus mungkin.
Teamwork model ini adalah model yang paling kompleks. Sifat pekerjaan yang dilaksanakan oleh tim ini, lebih menyerupai sebuah rangkaian proses dalam conveyor belt. Tim ini tersusun dari anggota-anggota yang memiliki fungsi berbeda satu dengan yang lain. Tugas mereka berbeda-beda dan sangat mungkin berasal dari keahlian/keterampilan yang berbeda, sehingga tidak memungkinkan untuk saling menggantikan.
Faktor keberhasilan teamwork model ini adalah pada independensi dan profesionalitas masing-masing anggota. Setiap fungsi yang diemban sebagai salah satu dari rantai proses ini harus dilaksanakan sebaik mungkin, dan dengan hasil semaksimal mungkin.
Mental yang sebaiknya timbul dalam tim ini adalah ‘ownership’ atas kinerja yang diemban sehingga timbul perasaan “ketidaksempurnaan hasil kerjanya merupakan kegagalan keseluruhan tim”.
Walaupun setiap anggota dituntut kemandiriannya, lebih jauh dari itu, perasaanbahwa salah satu dari mereka adalah yang terpenting dari fungsi yang lain, adalah kendala utama keberhasilan tim ini. Klaim tersebut baik yang muncul darianggota sendiri, ataupun perlakuan oleh leader atau bahkan anggota yang lain,akan melemahkan semangat fungsi-fungsi lainnya. Untuk mengatasi masalah inikoordinasi dan integritas terhadap tim harus benar-benar diperhatikan. Dengan demikian tim ini akan bergerak secara efektif.
Teamwork model Tim Pelari Estafet ini, sering terjadi misalnya pada kegiatan cetak pra-cetak yang terdiri dari: type setter, layout designer, graphicsdesign, montage sampai pada operator mesin cetak. Juga dapat diketemukan dalamtim administrasi penjualan pada sistem yang menerapkan ERP (enterprise resourceplanning semacam SAP, Oracle dll). Juga banyak sekali terjadi dalam small manufacturing team dimana rantai proses dijalankan oleh beberapa operator mesin.
Nah, kalau dari 3 modelling di atas semuanya applicable untuk small team, terus bagaimana pola teamwork dalam sebuah organisasi besar??J awabannya akan saya tuliskan dalam tulisan saya selanjutnya Teamwork II
Semoga bermanfaat.
Bije Widjajanto
www.benwarg.com

0 Comments:

Post a Comment

<< Home